Dalam beberapa tahun terakhir, kendaraan listrik (EV) makin populer. Dari sedan mewah sampai motor listrik untuk harian, semuanya jadi bagian dari tren transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Tapi, di balik keunggulannya, ada juga risiko yang perlu diwaspadai terutama terkait potensi kebakaran. Salah satu solusi yang makin banyak dibicarakan adalah penggunaan fire blanket kendaraan listrik.
Apa itu, bagaimana cara kerjanya, dan seberapa penting fungsinya dalam dunia EV? Mari kita bahas lebih lanjut.
Apa Itu Fire Blanket untuk Kendaraan Listrik?

Secara umum, fire blanket atau selimut pemadam api adalah alat berbentuk lembaran tahan panas yang digunakan untuk memadamkan api dengan cara menutupinya, sehingga pasokan oksigen terputus.
Biasanya digunakan untuk kebakaran kecil di dapur atau area industri. Tapi dalam konteks kendaraan listrik, versi yang digunakan jauh lebih besar dan didesain khusus untuk menutupi satu unit kendaraan secara menyeluruh.
Apa bedanya fire blanket biasa dan yang digunakan untuk kendaraan listrik?
Bedanya ada pada ukuran, material, dan daya tahannya. Fire blanket untuk kendaraan listrik dirancang dengan lapisan khusus.
Lapisan ini bisa menahan suhu ekstrem dari kebakaran baterai lithium-ion, yang bisa mencapai lebih dari 1000 derajat Celcius.
Selain itu, ukurannya juga cukup besar untuk menutupi satu mobil atau motor listrik secara penuh.
Kenapa alat ini penting untuk EV?
EV menggunakan baterai lithium-ion yang mudah terbakar dan bisa meledak jika rusak atau mengalami thermal runaway.
Karena itulah, fire blanket kendaraan listrik jadi solusi praktis untuk menangani insiden awal dan mencegah api menyebar lebih luas.
Apa yang membuat pemadaman EV lebih kompleks?
Berbeda dengan kendaraan konvensional, api dari baterai EV tidak bisa dipadamkan dengan air atau APAR biasa. Bahkan setelah apinya padam, panas dari baterai bisa tetap aktif selama berjam-jam.
Karena itu, pemadaman EV butuh pendekatan khusus yang melibatkan isolasi dan pendinginan yang cukup lama.
Cara Kerja Fire Blanket pada EV
Fire blanket bekerja dengan memblokir pasokan oksigen ke sumber api. Saat blanket dibentangkan menutupi kendaraan yang terbakar, api perlahan akan mati karena tidak mendapat udara untuk terus menyala.
Selain itu, fire blanket juga menghambat percikan api dan mencegah penyebaran ke kendaraan lain atau area sekitar.
Siapa yang biasanya menggunakan alat ini?
Biasanya digunakan oleh tim pemadam kebakaran, teknisi bengkel, atau petugas keamanan gedung yang sudah terlatih. Blanket dilipat dalam tas ringkas, dibentangkan oleh dua orang, lalu diselimuti ke seluruh bagian kendaraan.
Efektifkah?
Menurut studi dari Dafo Vehicle Fire Protection, fire blanket bisa memperlambat dan menstabilkan api dalam waktu kurang dari 1 menit, terutama jika digunakan pada fase awal kebakaran.
Namun, blanket bukan alat pemadam akhir melainkan solusi awal yang sangat berguna untuk isolasi.
Keunggulan Fire Blanket:
- Portabel dan cepat digunakan: cukup dua orang untuk mengaktifkannya.
- Tidak menimbulkan residu: tidak seperti foam atau serbuk APAR.
- Tidak merusak komponen kendaraan: cocok untuk lingkungan sensitif.
Keterbatasan:
- Ukuran blanket terbatas: perlu ukuran besar untuk mobil SUV atau van.
- Efektif hanya untuk tahap awal: jika api sudah meluas, blanket kurang optimal.
- Tidak bisa mendinginkan baterai sepenuhnya: tetap butuh tindakan lanjutan.
Bagaimana dibandingkan dengan APAR?
Kalau APAR cocok untuk kebakaran kecil atau awal, fire blanket bisa jadi opsi yang lebih baik dalam kasus EV karena tidak menyebarkan media pemadam ke area sensitif. Keduanya bisa saling melengkapi, tergantung skenario dan jenis kebakarannya.
Kapan dan Siapa yang Perlu Menggunakannya?
Siapa saja yang disarankan memiliki fire blanket kendaraan listrik?
- Pemilik mobil listrik (terutama untuk disimpan di garasi rumah)
- Pengelola parkiran gedung tinggi
- Bengkel atau showroom kendaraan listrik
- Tim respon darurat dan pemadam kebakaran
Rekomendasi ukuran dan penyimpanan
Untuk mobil, direkomendasikan ukuran sekitar 6 x 9 meter. Blanket bisa dilipat dan disimpan di box portable yang tahan cuaca. Harus ditempatkan di area yang mudah dijangkau.
Apakah reusable?
Tergantung tipe dan mereknya. Ada yang bisa dipakai ulang, tetapi sebagian hanya untuk sekali pakai karena materialnya bisa rusak setelah kontak langsung dengan api.
Estimasi harga berkisar antara Rp 8 juta – Rp 25 juta, tergantung ukuran dan fitur tahan panasnya.
Dengan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik, penting bagi kita untuk memahami risiko baru yang muncul, salah satunya kebakaran baterai.
Fire blanket kendaraan listrik bukan hanya alat tambahan, tapi bisa jadi solusi awal yang menyelamatkan nyawa dan aset.
Meski bukan pengganti sistem pemadam utama, fire blanket terbukti efektif dalam mengisolasi api dan mencegah penyebaran.
Jika kamu atau instansimu sudah mulai berinteraksi dengan EV, mungkin sudah waktunya mempertimbangkan untuk menyiapkan alat ini sebagai bagian dari sistem keamanan.
Karena dalam kasus kebakaran, kecepatan dan kesiapan bisa jadi penentu utama antara keselamatan dan kerugian besar.