Kebakaran bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, baik di rumah, kantor, hingga area industri. Untuk mengantisipasinya, alat pemadam api ringan (APAR) menjadi perlengkapan wajib yang tidak boleh diabaikan.

Ada banyak jenis APAR (alat pemadam api ringan) yang perlu Anda ketahui sehingga bisa menggunakannya sesuai fungsi dan situasi.

Sama seperti obat, salah memilih APAR bisa berakibat fatal, alih-alih memadamkan api, malah memperburuk keadaan. 

Dua jenis APAR yang paling umum digunakan adalah APAR Powder (serbuk kimia) dan APAR Foam (busa). Keduanya punya cara kerja, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda.

Dari berbagai pilihan yang tersedia, dua jenis APAR yang paling umum digunakan adalah APAR Powder dan APAR Foam. Keduanya memiliki cara kerja, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda.

Yuk, simak apa saja perbedaan APAR powder dan foam berikut ini!

Mengenal APAR Powder dan APAR Foam

APAR Powder atau serbuk kering dikenal sebagai jenis APAR yang paling serbaguna. Media pemadamnya berupa campuran monoammonium phosphate atau sodium bicarbonate. Cara kerjanya adalah dengan menyelimuti api dan memutus rantai reaksi kimia yang membuat api terus menyala.

Keunggulan APAR Powder adalah kemampuannya memadamkan berbagai jenis kebakaran. Jenis ini bisa digunakan untuk kebakaran kelas A (bahan padat), B (cairan), maupun C (listrik).

Sementara itu, APAR Foam menggunakan media busa bernama Aqueous Film Forming Foam (AFFF). Busa ini membentuk lapisan di atas bahan yang terbakar, menutup kontak api dengan oksigen sehingga api kehilangan “napas” dan padam.

Tabel Perbandingan APAR Powder vs Foam

Agar lebih mudah memahaminya, cek perbedaan APAR powder dan foam dalam tabel berikut:

FiturAPAR PowderAPAR Foam
Media PemadamSerbuk kimia keringCairan busa (AFFF)
Kelas ApiA (padat), B (cair), C (listrik)A (padat), B (cair)
Cara KerjaMemutus rantai kimiaMenutup kontak oksigen
KelebihanSerbaguna, bisa untuk api listrikBersih, efektif untuk cairan
KekuranganMeninggalkan residu, tidak cocok untuk ruang sensitifTidak bisa untuk api listrik, bisa merusak dokumen

Kapan Harus Pakai APAR Powder atau Foam?

perbedaan APAR powder dan foam

Pemilihan jenis APAR harus disesuaikan dengan jenis risiko kebakaran yang terjadi di lingkungan. Jadi, jangan asal menggunakan APAR untuk semua situasi kebakaran. 

  • APAR Powder direkomendasikan untuk area dengan risiko kebakaran campuran. Misalnya di gudang yang memiliki tumpukan barang (kelas A), tetapi juga menyimpan mesin dan bahan bakar (kelas B dan C). Powder juga ideal untuk bengkel atau pabrik kecil karena fleksibilitasnya.
  • APAR Foam lebih cocok digunakan di area yang membutuhkan kebersihan setelah pemadaman. Contohnya dapur komersial yang sering mengalami kebakaran minyak atau kantor dengan banyak dokumen. Namun, hindari penggunaan untuk kebakaran listrik karena kandungan air di dalam foam bisa menyebabkan sengatan listrik.

Jadi, cara paling bijak adalah dengan mengidentifikasi risiko lingkungan sekitarmu. Jika terdapat banyak peralatan elektronik sensitif, APAR CO₂ bisa menjadi pilihan lebih aman dibanding powder atau foam.

Sebaliknya, untuk area yang sering menangani atau menyimpan bahan bakar cair seperti bensin atau minyak, PAR Foam dapat menjadi solusi efektif.

Dengan memahami perbedaan APAR powder dan foam ini, Anda bisa lebih mudah menentukan jenis APAR yang sesuai dengan lingkungan kerja atau tempat tinggal.

Sejatinya, tidak ada APAR yang “lebih baik” dari yang lain, yang ada hanyalah yang “lebih sesuai” dengan kebutuhan. APAR Powder unggul dalam hal fleksibilitas dan bisa memadamkan berbagai jenis api, termasuk listrik. Sementara itu, APAR Foam unggul dalam kebersihan dan sangat efektif untuk api cairan.

Masih ragu menentukan jenis APAR yang paling tepat? Tim Dunia Pemadam Indonesia siap membantu memberikan rekomendasi sesuai kebutuhanmu.

Cari tahu lebih banyak tentang berbagai jenis dan fungsi alat pemadam api ringan (APAR) agar langkah pencegahan kebakaran menjadi lebih efektif dan aman.