Duniapemadam.com – Mungkin Anda sering mendengar kasus kebakaran di gedung-gedung mall, toko, atau perkantoran? Gedung atau bangunan bertingkat dengan lalu lintas yang ramai memang memiliki risiko tinggi akan terjadinya kebakaran.

Hal tersebut karena gedung atau bangunan padat aktivitas memiliki banyak bahan aktif yang mudah terbakar, seperti material konstruksi, peralatan listrik, dan sistem ventilasi yang kompleks. Gunanya untuk menunjang kegiatan di dalamnya agar berjalan lancar.

Oleh karena itu, di setiap gedung harus tersedia alat pemadam kebakaran yang lengkap dan tepat, sebagai bentuk proteksi dari ancaman kebakaran yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Lalu, apa saja alat pemadam api di gedung yang harus tersedia? Berikut kami sajikan informasi mengenai alat pemadam api di gedung, mulai dari jenis, persyaratan, penempatan, cara penggunaan, dan manfaatnya. 

Jenis Alat Pemadam Api di Gedung

Alat pemadam api yaitu media yang digunakan untuk memadamkan api pada saat terjadi kebakaran supaya api tidak meluas. Alat pemadam api di gedung dibagi menjadi tiga jenis. Berikut penjelasan beserta fungsinya.

1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

APAR atau fire extinguisher adalah alat pemadam api portable yang digunakan untuk memadamkan dan mengendalikan api kecil dalam situasi darurat. Misalnya, ketika terjadi kebakaran di kompor pantry, maka bisa diatasi menggunakan APAR.

APAR berbentuk tabung yang berisi media pemadam api dan gas bertekanan. Terdapat selang kebakaran di sisi tabung untuk mengalirkan gas atau isi tabung dengan cepat. Umumnya, tabung APAR ditempatkan dengan cara menempel pada dinding yang mudah terlihat dan dijangkau.

Beberapa alat pemadam api ringan, yaitu busa atau foam, halocarbon (halon), karbon dioksida (CO2), dan dry chemical powder.

2. Alat Pemadam Api Berat (APAB)

Sementara alat pemadam api berat (APAB) merupakan alat pemadam api portable yang memiliki dimensi lebih besar dari APAR. APAB dan APAR sama-sama menggunakan media pemadam kebakaran yang sama, yaitu tabung. Namun, tabung APAB lebih besar dan dilengkapi juga dengan alat pendorong beroda untuk mempermudah mobilitas.

Secara teknis, fungsi APAB dan APAR mirip. Bedanya, APAB mampu memadamkan api dengan jangkauan proteksi area yang lebih luas. 

Tabung APAB harus mudah dijangkau, karena itu penempatan terbaik yaitu di salah satu sudut ruangan tanpa penghalang.

3. Sistem Proteksi Kebakaran Aktif

Berbeda dengan dua jenis pemadam api sebelumnya, sistem proteksi aktif adalah teknologi yang dapat mendeteksi secara langsung tanda-tanda kebakaran. Ketika terdeteksi, sensor pada sistem proteksi akan mengirim sinyal peringatan pada alarm.

Beberapa contoh sistem proteksi kebakaran aktif, yaitu alarm kebakaran otomatis dan manual; detektor asap, api, dan panas; sistem hidran; dan sistem sprinkler.

Baca Juga: Fungsi Baju Dinas Pemadam Kebakaran dan Komponennya

Persyaratan Alat Pemadam Api di Gedung

1. Sesuai Standar dan Sertifikasi

Standar dan sertifikasi untuk alat pemadam api di gedung sangat penting untuk memastikan keefektifan dan keandalannya. Berikut adalah beberapa standar yang umumnya digunakan:

  • SNI (Standar Nasional Indonesia): Mencakup syarat kapasitas tabung, jenis media pemadam, tekanan kerja, cara penggunaan, uji kinerja, dan pendanaan;
  • NFPA (National Fire Protection Association): Mencakup syarat klasifikasi api, kapasitas pemadam, jenis media pemadam, jarak jangkauan, cara penggunaan, pemeriksaan dan pemeliharaan;
  • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung: Mencakup penetapan jenis dan jumlah APAR di sebuah gedung berdasarkan klasifikasi bahaya dan luas bangunan, penempatan dan pemasangan APAR, serta pemeriksaan dan pemeliharaan APAR.

Sementara sertifikasi alat pemadam api di gedung yang biasa digunakan yaitu Sertifikat Laik Operasi (SLO) APAR dan Sertifikat ISO 9001.

2. Pemeliharaan Berkala

Pemeliharaan alat pemadam api di gedung juga sangat penting untuk memastikan alat masih berfungsi dengan baik. Beberapa langkah pemeliharaan yang dilakukan, yaitu:

  • pemeriksaan fisik (tabung, selang, nozzle, katup, hingga segel);
  • penimbangan rutin 6 bulan sekali;
  • pemeriksaan tekanan 12 bulan sekali oleh teknisi;
  • pengujian dan pengisian ulang 5 tahun sekali oleh teknisi; dan pencatatan dan pelaporan dalam logbook.

Penempatan Alat Pemadam Api

1. Aksesibilitas Tinggi

Alat pemadam api merupakan perlengkapan penting dan darurat yang keberadaannya harus mudah dijangkau oleh siapa pun ketika terjadi kebakaran.

Lokasi ideal penempatan alat pemadam api di gedung biasanya ada di dekat pintu keluar, tangga, atau area yang sering dilalui orang. Jika dipasang di atas, ketinggian maksimal yaitu 1,2 meter dari lantai dan tidak boleh ada halangan apa pun.

2. Dekat Titik Rawan

Selain mempertimbangkan aksesibilitas, penempatan alat pemadam api juga sebaiknya diletakan di area yang tinggi risiko kebakaran. Beberapa titik rawan kebakaran di gedung, seperti gedung, gudang penyimpanan, ruang server, ruang komputer, area produksi, dan ruang meeting.

Cara Penggunaan Alat Pemadam Api

Biasanya, penyuluhan dan pelatihan simulasi pemadaman kebakaran dilakukan di tiap gedung sebagai langkah edukasi dan antisipasi dini. Salah satu agendanya yaitu mengenali bagaimana penggunaan alat pemadam api.

Sebagai informasi awal, berikut cara menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).

  • Pegang APAR dengan tegak, tarik pin pengaman pada bagian atas APAR;
  • Arahkan nozzle APAR ke pangkal api, bukan ke bagian atas;
  • Tekan tuas APAR dengan kuat untuk mengeluarkan gas atau media pemadam;
  • Sapukan nozzle APAR dari sisi ke sisi secara merata; lalu
  • Mundur dari area kebakaran dan periksa apakah api sudah padam.

Pastikan Anda membaca instruksi penggunaan APAR terlebih dulu sebelum menggunakan. Lalu, gunakan APAR yang sesuai dengan jenis api. Ada beberapa jenis APAR, seperti APAR untuk api kelas A (bahan biasa), B (bahan cair mudah terbakar), dan C (gas).

Baca Juga: Keunggulan Mesin Pompa Pemadam Kebakaran Portable yang Efisien

Manfaat Alat Pemadam Api di Gedung

1. Mengurangi Kerugian

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, alat pemadam api di gedung berguna untuk memadamkan api kecil sebelum api mulai merambat dan membesar ke mana-mana. Dengan begitu, kerusakan terhadap barang-barang di dalam gedung dapat diminimalisir dan biaya perbaikan barang yang rusak pun tidak terlalu besar.

2. Lindungi Nyawa

Dengan adanya alat pemadam api di gedung, api dapat dikendalikan agar tidak semakin menyebar. Hal ini dapat memberikan waktu bagi penghuni gedung untuk mengevakuasi diri ke titik kumpul atau tempat yang lebih aman.

Alat pemadam api juga sangat bermanfaat dalam melindungi nyawa. Misalnya ketika terjadi kebakaran atau kecelakaan kerja dan api merambat ke tubuh, APAR dapat digunakan untuk membantu memadamkan api pada tubuh orang yang terbakar. 

Alat pemadam api adalah media yang digunakan untuk memadamkan api ketika terjadi peristiwa kebakaran. Alat pemadam api di gedung menjadi komponen vital yang harus ada, tujuannya untuk mencegah api membesar dan melindungi barang-barang serta orang-orang di sekitar.


Alat pemadam api portable dan otomatis dapat Anda peroleh di PT Dunia Pemadam Indonesia yang merupakan spesialis perlengkapan pemadam kebakaran lengkap dan berstandar.

PT Dunia Pemadam Indonesia telah memiliki 5 kantor cabang di beberapa kota besar di Indonesia. Didukung oleh dealer yang tersebar di 14 provinsi, tentunya semakin memudahkan Anda dalam mendapatkan berbagai peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran.

Hubungi PT Dunia Pemadam Indonesia sekarang untuk dapatkan penawaran mesin pompa pemadam kebakaran portable terbaik.

PT. DUNIA PEMADAM INDONESIA
Cibubur Point Blok A-2
Jl. Transyogi No. KM-1, Harjamukti, Cimanggis,
Kota Depok, Jawa Barat, 16454 (Google Maps)